Tosari - MENILIK SEKLUMIT SEJARAH TENTANG POHON KENDAL YANG MASIH LESTARI DI DESA TOSARI

MENILIK SEKLUMIT SEJARAH TENTANG POHON KENDAL YANG MASIH LESTARI DI DESA TOSARI

(tosari.desa.id)-10/02/2020 Pohon 'Kendal' di sarean Kisubo yang menjadi tonggak sejarah di desa Tosari.
Kabupaten kendal erat hubungannya dengan sejarah desa Tosari dahulu kala, menyimpulkan bahwasanya leluhur desa Tosari juga sudah mematuhi dan melestarikan pohon kendal, karena nama kendal ini di ambil dari nama sebuah pohon yaitu kendal. Semak yang menjadi flora identitas Kabupaten Kendal ini dapat tumbuh sampai ketinggian 500 m dpl. Bahkan jika dibudidayakan mampu hidup hingga ketinggian 1500 m dpl, sebagai pohon tepi jalan.

Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 – 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521 M, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo. 
Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang nampak “sari” itu, Beliau menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut “Kendalsari”. Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jln Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.
Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.(wikipedia)
Seklumit sejarah tersebut membuktikan bahwa sesepuh desa Tosari dahulu juga sudah mematuhi peraturan dan melestarikan apa yang menjadi instruksi dari pimpinan kepada bawahanya atau dari guru terhadap muridnya.
Mari selagi himbauan dan intruksi tersebut baik untuk diri, keluarga dan lingkungan kita, kita dukung untuk kemajuan Kendal Permata Pantura .......


Dipost : 18 Februari 2020 | Dilihat : 1706

Share :